Kami mohon maaf atas kebingungannya, tetapi kami tidak bisa tahu apakah Anda adalah seseorang atau skrip.
Centang kotak ini dan kami akan berhenti menghalangi Anda.
Kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun Indonesia saat ini dinilai menjadi inspirasi bagi berbagai negara. Hal itu tertuang dalam buku biografi 'Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia' karya Dirut PLN Darmawan Prasodjo.
Setelah sebelumnya diterjemahkan dalam Bahasa Inggris, Arab, Korea, dan Spanyol, buku tersebut kini terbit dalam Bahasa Jepang dan resmi diluncurkan di Akasaka Intercity Conference Center (AICC), Tokyo, Jepang, pada Kamis (23/5).
Peluncuran buku versi bahasa Jepang ini akan memperkokoh hubungan Indonesia-Jepang yang sudah terjalin baik. Sebelumnya, peluncuran buku biografi Jokowi ini juga telah dilakukan di beberapa negara lain seperti Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Spanyol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, ratusan peserta yang terdiri dari Perwakilan KBRI, sivitas akademika, pelaku bisnis, dan mahasiswa Jepang yang berasal dari Indonesia dan beberapa negara lainnya hadir membanjiri AICC, Tokyo.
Wakil Duta Besar RI untuk Jepang Maria Renata Hutagalung menyampaikan kepemimpinan Presiden Jokowi terbukti efektif mendorong geliat perekonomian, khususnya dalam hubungan bilateral ekonomi Indonesia dan Jepang.
"Pembangunan di era Presiden Jokowi sangat fenomenal. Banyak impian pembangunan yang sebelumnya hanya pembahasan visi dapat diwujudkan oleh Pak Jokowi. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, Pak Jokowi merupakan sosok yang sangat inspiratif dan banyak menginspirasi masyarakat global," ujar Maria dalam keterangan tertulis, Senin (27/5/2024).
Maria juga berharap diluncurkannya buku biografi Jokowi dalam bahasa Jepang ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat Jepang dengan capaian keberhasilan Presiden Jokowi dalam memimpin negeri juga mendapat apresiasi dari kalangan akademisi.
Pengamat ekonomi Asia dan hubungan internasional Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama yang juga Wakil Rektor Universitas Bina Nusantara mengatakan kepiawaian Presiden Jokowi membaca situasi global dan mengambil keputusan dengan cermat mampu membawa Indonesia bersaing di tingkat global.
"Presiden Jokowi tidak hanya memahami situasi dalam negeri tetapi juga sekaligus mampu menjawab tantangan persaingan di tingkat global. Sehingga, dalam kebijakannya, Presiden Jokowi mengambil langkah-langkah strategis untuk kepentingan yang lebih luas," katanya.
Tirta menjelaskan Presiden Jokowi menghadirkan produk regulasi Undang-Undang Cipta Kerja yang diterbitkan untuk mendukung iklim investasi di Indonesia. Kebijakan ini berhasil disahkan dan sukses mendukung kepentingan industri dalam negeri.
Selanjutnya, Tirta juga menyoroti kebijakan hilirisasi industri Presiden Jokowi yang menjadi elemen penting dalam meningkatkan investasi di Indonesia.
Sejalan dengan hal tersebut, konsultan sekaligus praktisi bisnis Indonesia-Jepang Hasanudin Abdurakhman, menjelaskan kebijakan-kebijakan yang dihadirkan di era Presiden Jokowi yang berhasil membangun sistem ekonomi, mendapatkan pujian dari perusahaan Jepang.
Hasanudin juga menceritakan bagaimana pembangunan infrastruktur seperti jalan dan kelistrikan saat masa pemerintahan Presiden Jokowi mendukung berkembangnya industri di Tanah Air.
Tidak hanya dari sisi infrastruktur, Hasanudin juga turut mengapresiasi penyesuaian regulasi yang dibuat saat pemerintahan Presiden Jokowi mendukung iklim usaha di Indonesia, sehingga semakin banyak investor yang tertarik berinvestasi.
"Dulu, Undang-Undang Ketenagakerjaan dibangun untuk menjamin kesejahteraan buruh. Kini, Undang-Undang Cipta Kerja bukan hanya mendukung kesejahteraan buruh, tetapi juga sangat mendukung pengembangan bisnis dan kemudahan berusaha," imbuhnya.
Menurutnya, selama sepuluh tahun terakhir Indonesia telah mengalami transformasi besar, di mana, dulu pembangunan hanya dirasakan di kota-kota besar. Namun sekarang pembangunan kian merata dan dirasakan sampai ke pelosok negeri serta struktur perekonomian yang dahulu berbasis konsumsi kini berbasis produksi, membuat ekonomi Indonesia jauh lebih produktif.